PROFIL GUNUNG SEMERU
Gunung Semeru atau Gunung Meru adalah sebuah gunung berapi kerucut di Jawa Timur, Indonesia. Gunung Semeru merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa, dengan puncaknya Mahameru, 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl). Gunung Semeru juga merupakan gunung berapi tertinggi ketiga di Indonesia setelah Gunung Kerinci di Sumatera dan Gunung Rinjani di Nusa Tenggara Barat. Kawah di puncak Gunung Semeru dikenal dengan nama Jonggring Saloko. Gunung Semeru secara administratif termasuk dalam wilayah dua kabupaten, yakni Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur. Gunung ini termasuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
Sedikit cerita,
Setelah sekian amat lama saya tidak menulis di blog ini, dan saya melihat postingan terakhir saya adalah tahun 2016, dan saat ini sudah tahun 2018, hahaha! Cukup lama juga saya tidak menulis di blog ini.
Setelah sekian amat lama saya tidak menulis di blog ini, dan saya melihat postingan terakhir saya adalah tahun 2016, dan saat ini sudah tahun 2018, hahaha! Cukup lama juga saya tidak menulis di blog ini.
Alhamdulillah, di malam ini tanggal 3 Agustus 2018 ini saya kembali semangat untuk menulis perjalanan saya yang baru saya lakukan kurang lebih seminggu yang lalu, yaitu melakukan kegiatan pendakian Gunung Semeru selama 7 hari (pulang-pergi) dan start dari Bekasi.
Saya minta maaf sebelumnya apabila nanti bosan membaca karna tulisan ini akan panjang, karna saya sebisa mungkin ingin menuliskan apa yang terjadi selama 7 hari tersebut,.
Cekidoooottt..!! Baca sampai habis ya teman-teman
Perkenalkan disini personil kita ada 6 orang,
ki-ka: Bimo, Nain, Anas, Iyan (saya sendiri), Ilham, Abdan
Ilham dan Anas adalah rekan baik saya karna saya dengan Anas merupakan teman sejak SMP hingga saat ini, sedangkan Ilham merupakan teman sejak SMA hingga saat ini juga, dan sering sering nanjak bareng dengan mereka.
Sementara Bimo, Isnain dan Abdan adalah adik kelas semasa di SMA. Namun cukup kenal baik saya dengannya. Sehingga menciptakan suasana yang hangat selama perjalanan.
Dan adik kelas saya bisa dibilang pemula karna belum pernah mendaki sebelumnya, dan sekalinya mendaki langsung ke Gunung Semeru, hahaha keren!! Btw jangan salah, mereka yang baru pertama kali mendaki namun mereka yang paling kuat dalam pendakian!!
Dan tak sampai sehari, kita memutuskan untuk memastikan bahwa pendakian kali ini ke Gunung Semeru hahaha!
Alasannya? Alasannya karna Gunung Semeru memiliki daya tarik tersendiri daripada gunung-gunung lain, entah mengapa Gunung Semeru sangat memukau di pandangan kita. Sehingga menimbulkan rasa penasaran yang tinggi terhadap Gunung tersebut.
Dimasa yang serba era digital saat ini, melakukan pendakian Gunung Semeru pun tak kalah ribetnya dengan mendaftar hotel atau tiket kereta. Kita harus booking dan daftar online jauh2 hari bahkan sampai 2-3 bulan sebelum waktu pendakian kita.
Tiket Kereta Api Matarmaja (Ps.Senen - Malang) = Rp. 109.000
Harga yang cukup terjangkau mengingat Jakarta-Malang merupakan jarak yang cukup jauh
Bukti transfer dan form booking online pendakian Gunung Semeru
Daftar Gunung Semeru secara online bisa di website https://booking.bromotenggersemeru.org/
Alhamdulillah selama pendaftaran tiket kereta maupun daftar online Gunung Semeru bisa berjalan dengan lancar.
Bacalah dengan teliti dan seksama ketika ingin mendaftar Gunung Semeru, karna banyak sekali orang yang kebingungan hanya karna membacanya kurang diresapi. Padahal sudah jelas sekali tata cara pendaftaran Gunung Semeru di link https://booking.bromotenggersemeru.org/
Tiket masuk Gunung Semeru per hari
Weekday: 17.500
Weekend: 22.500
Apabila ada kurang jelas atau kurang difahami mengenai daftar online, bisa komentar dibawah dan insyaAllah saya bantu sampai berhasil.
Oke lanjut!
Hari Pertama,
Senin, 23 Agust
Siang hari kita kumpul di salah satu rumah teman saya yaitu Anas, disitu kita re-packing sesuai dengan aturan dan setelah re-packing langsung bergegas ke Stasiun Tambun. Sampai di St Tambun kita langsung menggunakan kereta KRL untuk tujuan ke Ps. Senen yang akan transit di St Jatinegara.
Kondisi di St Jatinegara ketika sedang
menunggu KRL menuju Ps. Senen
Situasi di St Ps. Senen
Alhamdulillah kereta api Matarmaja lepas landas tepat waktu jam 15.15 sesuai dengan yang tertera di tiket. Tidak seperti sebelum-sebelumnya yang biasanya delay dan bahkan sampai berjam-jam
Kondisi didalam kereta sangat amat ramaaaiiii. Bahkan ada 3 carrier (sebutan untuk tas gunung) kita yang tidak tertampung diatas. Sehingga kita taruh di kolong dan beberapa di bawah kaki kita. Pegel sih pegel bgt. Namun tak apa, kita nikmati saja perjalanan ini. Manis pait selalu membuat perjalanan itu berkesan.
Matahari sore menyambut dimulai perjalanan panjang kita, perjalanan yang akan menempuh 16 jam didalam kereta Ps.Senen - Malang, hahaha! Bayangkan saja16 jam dalam keadaan kaki nekuk!! Luar biasa....
Sedikit info mengenai kereta Matarmaja Jakarta-Malang. Di bandrol dengan harga Rp. 109.000/orang adalah harga yang sangat kompetitif mengingat kondisi jarak yang cukup jauh.
Kereta dengan kelas ekonomi ini pun bukan sembarang ekonomi menurut saya pribadi. Karna ekonomi saat ini berbeda dengan ekonomi dahulu. Dimana ekonomi sekarang yaitu memiliki 5 AC di setiap gerbongnya, yang membuat kita semakin nyaman walaupun berlama-lama di kereta, dan terdapat 2 colokan listrik di setiap 2 baris bangku.
Dan juga memiliki toilet di setiap gerbong yang bisa dibilang toiletnya sedikit bau namun keadaannnya bersih. Tak lupa pula harga makanan di kereta yang terkenal dari dulu ialah harganya yang mahal bagi saya pribadi, dan porsi nya kurang dari porsi standar makanan.
Dari St Ps. Senen, kereta ini singgah di St Pegadenbaru, St jatibarang, St Cirebon Prujakan, St Babakan, St Tegal, St Pekalongan, St Semarang Tawang, St Solo Jebres, St Paron, St Madiun, St Nganjuk, St Kertosono, St Kediri, St Tulungagung, St Ngunut, St Blitar, St Wlingi, Kesamben, St Sumberpucung, St Kepanjen, St Malang Kotalama dan berakhir di St Malang
Malam yang panjang kami lewati dengan canda tawa yang membuat suasana mencair, tak sedikit dari kita pun yang mudah terlelap dalam canda tawa itu.
Hari Kedua,
Selasa, 24 Agust
Dikala mata terbangun dari tidur malam yang panjang, kita disuguhkan dengan pemandangan yang asing, sama sekali tidak kita temukan di Bekasi, hahaha!
Menurut cerita dari teman-teman dan saya baca dari internet, foto dibawah ini adalah Kampung Warna Warni Jodipan.
Kampung ini memiliki karakter sendiri, sehingga siapapun yang melihat, pastinya akan selalu memandangnya dengan waktu yang lama, apalagi untuk kita yang jarang melihat.
Kampung ini memiliki karakter sendiri, sehingga siapapun yang melihat, pastinya akan selalu memandangnya dengan waktu yang lama, apalagi untuk kita yang jarang melihat.
Konon katanya, masuk ke daerah Kampung Warna Warni Jodipan dikenakan biaya 2rb/orang, ada yang bilang 3rb/orang.
Namun dengan harga yang bisa dibilang murah, tak apalah demi mendukung ekonomi lokal warga pedalaman Kampung Warna Warni Jodipan.
Namun dengan harga yang bisa dibilang murah, tak apalah demi mendukung ekonomi lokal warga pedalaman Kampung Warna Warni Jodipan.
Sempat planga plongo dan terheran heran bagaimana bisa membuat warna sebegitu meriahnya?! haha, dan itu tidak sedikit, banyak sekali rumah yang di warnai seperti itu.
Namun terlepas dari itu, kita cukup takjub dengan keunikan Kota Malang, membuat kita betah lama lama di Kota Malang. Bahkan Kota Malang saya sebut sebut kota favorit selain kota Bandung.
Namun terlepas dari itu, kita cukup takjub dengan keunikan Kota Malang, membuat kita betah lama lama di Kota Malang. Bahkan Kota Malang saya sebut sebut kota favorit selain kota Bandung.
Kampung Warna Warni Jodipan; difoto dari dalam kereta
Setelah kita keluar St Malang, kita langsung di jemput oleh Pak Edi selaku pemilik angkot yang biasa mengantar pendaki ke Tumpang ataupun ke Basecamp gunung lainnya yang tak jauh dari kota Malang.
Pak Edi sangat baik dan cukup humble, obrolannya nyambung dan harga angkot yang ditawarkan dari St Malang ke Pasar Tumpang pun cukup terjangkau karna sebelumnya kami tawar yang awal harga Rp. 130.000 menjadi Rp. 110.000.
Difoto dari Angkot Pak Edi
Dari St Malang kita diantar ke rumah Mas Prass selaku pemilik Jeep yang akan mengangkut rombongan kita menuju Basecamp Ranupani untuk keesokan harinya.
Kurang lebih jam 10.00 pagi kita sampai di rumah Mas Prass dan langsung disambut sangat baik oleh istri Mas Prass, kebetulan saat itu Mas Prassnya sedang diluar.
Kita langsung disuguhkan dengan teh manis namun teh manis ini bukan teh manis biasa, saya merasakan perbedaan yang sangat jauh dari teh manis yang sering saya cicipi di Bekasi. Teh manis yang saya coba di Malang ini merupakan teh manis yang sedikit ada rasa-rasa lemonnya, namun terlepas dari itu, bukan berarti kita menyudahi minumannya, justru ini yang membuat kita sering meminumnya karna rasa penasaran yang tinggi hahaha! Trims sambutan hangatnya kel Mas Prass
Maaf sedikit narsis :D
Foto diatas merupakan foto dirumah Mas Prass, dengan suasana yang sejuk, tidak bising suara kendaraan karna letak rumahnya pun masuk kedalam gang, dan depan rumahnya banyak kebon. Membuat istirahat panjang kita menjadi nyaman sekaaliii.
Saya sengaja bermalam dulu dirumah Mas Prass karna ingin waktu yang santai dan ingin membuat surat sehat yang telah diatur oleh petugas Gunung Semeru, diharuskan minimal batas waktu H-1 untuk pembuatan surat sehat, maka dari itu, malam hari nya kita diantar oleh Mas Prass untuk membuat surat sehat di Klinik yang tak jauh dari kediamannya.
Sebelumnya saya kenal dengan Mas Prass hanya lewat WA (Whatsapp) untuk booking Jeep nya yang akan kita carter, supaya tidak gabung dengan rombongan lain.
Dan FYI, bermalam disini atau sekedar bebenah diri, tidak ada biaya sepeserpun alias GRATIS!! Bahkan selama kita dirumah beliau, kita dipinjamkan motor guna membeli keperluan logistik untuk perbekalan pendakian esoknya. Sosok yang baik hati dan sangat welcome dengan orang baru. Nice!
Tak lama Mas Prass pun datang, dan kita sedikit berbincang mengenai planning keesokan harinya.
Setelah istirahat agak lama, kita sedikit berkeliling sekitar rumah Mas Prass dan tujuan kita adalah tidak lain dan tidak bukan mencari sarapan siang.
Depan gang rumah Mas Prass merupakan jalur utama yang dari Malang ataupun yang ingin ke Malang.
Disitu ada warung bertuliskan "WARUNG NASI PECEL", di benak kita warung nasi pecel merupakan warung yang disuguhi dengan harga yang sangat terjangkau dan identik dengan pecel. Dan benar adanya, ketika kita masuk, kita disuguhi dengan menu ciri khas Jawa Timur yaitu pecel, lauk lainnya hanya beberapa diantara lain: telor ceplok, mie, dll
Karna saya kurang terlalu menyukai pecal, saya memesan nasi dicampur telor ceplok dan sambal merah, ditemani air teh manis yang masih hangat, suasana yang pas untuk menyambut siang hari di kota yang dingin. Harga yang saya terima dengan menu tersebut adalah Rp. 12.000, cukup terjangkau dengan harga yang segitu.
Setelah itu hingga malam hari, kita bebenah diri dan mempersiapkan perbekalan untuk pendakian keesokan harinya. Kita belanja ke Pasar Tumpang, dan kesalahan kita disini adalah kita belanja nya jam 4 sore, dimana jam tersebut sudah terlalu sore untuk belanja dan sudah banyak sekali warung yang tutup, sehingga kita hanya dapat warung sisa yang tidak terlalu lengkap isinya.
Tempatnya cukup bersih dan luas, dan hal yang tak aneh jika warung ini selalu ramai pengunjung.
Setelah sarapan kita balik ke rumah Mas Prass dengan keadaan yang kenyang haha! Disitu kita cek semua persiapan carrier anggota dan sedikit mengguyur air ke badan supaya kondisi makin segar, tak lupa untuk setoran karna saya sendiri tak ingin ada rasa mules selama di gunung! :D
Setelah itu hingga malam hari, kita bebenah diri dan mempersiapkan perbekalan untuk pendakian keesokan harinya. Kita belanja ke Pasar Tumpang, dan kesalahan kita disini adalah kita belanja nya jam 4 sore, dimana jam tersebut sudah terlalu sore untuk belanja dan sudah banyak sekali warung yang tutup, sehingga kita hanya dapat warung sisa yang tidak terlalu lengkap isinya.
Jadi, yang mau berbelanja di Pasar Tumpang usahakan pagi dan siang hari guna membeli keperluan logistik yang lengkap
Rumah Mas Prass dengan keadaan yang menurut saya sangat
nyaman untuk para pendaki yang ingin berkemas dan bermalam
Setelah adzan isya dikumandangkan dengan nada yang indah dan kita langsung bergegas untuk melaksanakan kewajiban sebagai seorang Muslim, sholat. Selepas solat, kita diantar Mas Prass ke Klinik 24jam yang berada di daerah Tumpang.
Tujuan ini adalah untuk cek kesehatan kita guna melengkapi syarat wajib yang harus dilengkapi ketika melakukan pendakian Gunung Semeru, surat kesehatan di Gunung Semeru mempunyai batas berlakunya, yaitu minimalnya H-1.
Anas dan Nain sedang di periksa
Disini per orang dikenakan biaya Rp. 15.000 untuk pengecekan dan membuat surat sehatnya.
Bimo sedang cek tensi
Setelah pengecekan selesai. Kita minta rekomendasi makanan yang enak dan murah, dan kita diturunkan tak jauh dari gang rumah Mas Prass, terdapat warung tenda yang menjajakan makanan khas Jawa Timur, yaitu pecel.
Disini saya memesan nasi dengan tambahan lauk yaitu ati ampela, perkedel, dan tak lupa sambalnya, ditambah segelas air putih hangat. Total yang saya keluarkan adalah Rp. 12.000. Berbeda dengan harga warung pecel yang saya makan sebelumnya. Rasanya disinipun sangat enak, ditambah makan malamnya di pinggir jalan Kota Tumpang. Membuat perasaan ini menjadi lebih senang.
Setelah itu kita langsung jalan kaki menuju rumah Mas Prass. Tak lama, beberapa rombongan pun berdatangan ke rumah Mas Prass, dan rombongan itu merupakan yang baru turun dari Gunung Semeru, sehingga kita ikut join dengan rombongan tersebut, guna menambah persaudaraan antar sesama pendaki.
Karna merasa hari ini cukup lelah dan sedikit hawa dingin yang membantu rasa kantuk itu muncul, maka kita langsung memejamkan mata di saung atas rumah Mas Prass.
Hari Ketiga,
Rabu, 25 Agust
Sekitar jam 1 hingga 2 pagi kita sama sekali tidak nyaman tidurnya, mengapa?
Karna hawa dingin yang menusuuuukk hingga baju double pun tembus tulang!
Karna hawa dingin yang menusuuuukk hingga baju double pun tembus tulang!
Benar-benar kota yang dingin Tumpang itu. Karna kita tidur di saung atas (terlihat di foto), dan ketika dini hari tiba, angin dari kebun depan dan dari sisi manapun datang begitu kencang sehingga membuat kita yang mimpi wueenak terbangun begitu saja hahaha!
View yang kita dapat dari Saung atas
Kondisi carrier
Akhirnya tak kuat menahan dingin karna kita tidak memakai sleeping bag. Kita 1 rombongan turun ke bawah menghampiri ruang santai Mas Prass, dan disitulah letak kehangatan berada.
Lanjut tidur sampai terdengar kumandang adzan subuh yang indah di pagi hari.
Oke lanjuuut..!!
Kumandang adzan subuh telah memanggil kita untuk terbangun dari kerasnya pejaman mata, dan kita melaksanakan subuh dengan rasa yang kedinginan. Setelah itu, jam 06.00 pagi kita langsung bergegas ke Jeep yang telah disediakan, Jeep ini akan mengantar kita ke Basecamp yang menjadi satu-satunya tempat untuk melakukan awal pendakian untuk Gunung Semeru.
FYI, Jeep ini merupakan produk Toyota, yaitu Toyota Landcruiser FJ400, yang memang didesain untuk keperluan offroad.
Kata si pemilik (Mas Prass), jenis mobil hardtop ini sangat bersahabat dengan pertamina, yakni sangat boros haha 1 liter hanya bisa tembus 3-4km.
Ketika semua sudah siap, terdengar langsung lah raungan dari mesin diesel besar ini. Seakan-akan menyambut kita untuk lebih bersiap-siap.
Dari kota Tumpang menuju Basecamp Ranupani biasa memakan waktu 1,5jam hingga 2 jam, tergantung dari kondisi jalan dan si pengemudi. Kita hanya ditempuh dalam waktu 1,5jam.
Disini kita dapat pengalaman baru, berdiri tegak di mobil sebesar hardtop ini menjadi pengalaman yang luar biasa, seperti sedang syuting film-film yang bertemakan Gunung Semeru, 5KM kalau tidak salah ya? :p
Ditambah lagi Mas Prass pun mengendalikan kemudi nya begitu lihay dan menurut saya kencang, karna dengan body yang lebar dan kecepatan yang tinggi, membuat kita menjadi seperti badan yang kaku ketika berdiri di belakang, hahaha! Efek terpaan angin yang kencang dari depan dan langsung mengarah ke muka kita.
Pemandangan yang kita dapatkan pun tak biasa, yakni banyak sekali rumah penduduk warga Tumpang dan sawah yang luas sejauh mata memandang, diiringi dengan suara mesin diesel yang keluar dari knalpot, membuat kita menjadi seru sekali menikmati perjalanan ini.
Terlihat banyak pegunungan-pegunungan di Jawa Timur, namun yang paling jelas terlihat dan menjadi sorot mata dari kita yaitu indah dan gagahnya Puncak Gunung Semeru dari kejauhan, terkadang terlihat dari sela-sela pohon besar.
1001 pertanyaan muncul di benak dan hati kecil kita,
"mungkinkah kita berdiri diatas sana?"
kita adalah manusia yang kecil, manusia yang tak ada apa-apanya, namun ketika bisa berdiri di ketinggian 3676mdpl merupakan pengalaman yang amat sangat berharga.
"mungkinkah kita berdiri diatas sana?"
kita adalah manusia yang kecil, manusia yang tak ada apa-apanya, namun ketika bisa berdiri di ketinggian 3676mdpl merupakan pengalaman yang amat sangat berharga.
Tak lupa selalu berdoa dan optimis akan kemampuan kita yang semoga berhasil menapaki kaki di tanah tertinggi pulau Jawa.
Tak disangka kita sampai di pertigaan Jemplang.
Pertigaan Jemplang merupakan persimpangan dari arah Tumpang-Malang menuju ke Bromo (arah kiri) atau ke Ranupani-Gunung Semeru (arah kanan).
Disini terdapat pemandangan yang sangat indah untuk diabadikan, hamparan savana luas pegunungan Bromo, bukit teletubbies yang begitu indah memanjakan mata. Dan disini kita agak lama berhenti karna saking serunya menikmati pemandangan sekaligus mengabadikan lewat kamera. Dibawah ini beberapa foto selama di tempat tersebut, ada scene dimana kita berpose ala-ala video clip atau sedang syuting film haha!
ki-ka: Iyan (saya), Ilham, Bimo, Abdan, Anas, Nain
Menurut cerita Mas Prass, persimpangan Jemplang ini merupakan spot favorit bagi pengunjung Gunung Semeru ataupun Gunung Bromo. Pengunjung yang lewat sini pasti akan meminta untuk berhenti sejenak, atau terkadang ada driver yang sudah paham bahwa ini spot favorit pengunjung, jadi driver berhenti dengan inisiatif sendiri.
MasyaAllah, luar biasa keindahan-MU..
Lanjut...!!
Kira-kira jam 8 pagi, kita sampai di Basecamp Ranupani. Basecamp resmi yang dibuat oleh pemerintah setempat dan team BBTNBTS. Basecamp ini merupakan satu-satunya tempat untuk melakukan awal pendakian dan awal pendaftaran setelah daftar online.
Mulanya Gunung Semeru bisa dilalui jalur Ayek-Ayek, namun jalur Ayek-Ayek merupakan jalur yang sangat bahaya dari segi tekstur dan kondisi jalan, dan juga merupakan tempat sering bermainnya satwa liar yaitu loreng dan macan kumbang, sehingga jalur Ayek-Ayek sudah ditutup secara resmi.
Setelah kita konfirmasi kepada petugas loket Ranupani, lalu kita diarahkan untuk masuk ke ruangan briefing. Untuk saat ini, semua pendaki Gunung Semeru akan diwajibkan untuk mengikuti briefing sebelum melakukan pendakian.
Menurut opini saya pribadi, terlepas dari keribetan daftar online Gunung Semeru, kita mendapatkan fasilitas yang sangat berguna dan menambah wawasan untuk kita para pendengar briefing. Karna dengan adanya briefing ini, para pendaki yang belum tau tata cara sopan santun selama digunung, adab selama di gunung, sampai bahaya-bahaya apa yang bisa merenggut nyawa selama di gunung, kita bisa mendapatkan ilmu disini.
Foto didalam ruangan briefing
Seorang petugas langsung memberikan pencerahan selama kurang lebih 30menit, isi nya ialah; menjelaskan secara rinci nan detail mengenai Gunung Semeru, mulai dari perkembangan flora dan fauna, hingga blank zona 75.
Menurut data yang masih berlaku, pendakian Gunung Semeru hanya direkomendasikan sampai Kalimati. Apabila pendaki yang ingin ke puncak, maka segala resiko ditanggung sendiri.
Artinya bila ada kejadian-kejadian yang tidak diinginkan, pihak BBTNBTS tidak akan turut bertanggung jawab. Briefing nya benar-benar jelas dan gamblang, mudah di mengerti.
Setelah itu kita ada waktu sedikit, dan kita menemukan warung yang harganya sudah terpampang jelas didepan pintu masuknya. Dan ternyata harganya..... murah sekaliiiii untuk kawasan wisata gunung seperti ini.
Saya pesan nasi pecel telor hanya Rp. 10.000 dan teh manis hangat Rp. 2.000. Jangan lupa mampir kesini sebelum mendaki ke Gunung Semeru. Karna hanya warung ini yang harganya paling terjangkau dibanding warung samping lainnya.
Alhamdulillah, akhirnya segala semua persiapan telah siap dan briefing pun telah usai, kita mulai pendakian ini dengan sama-sama berdoa. Pendakian pun di mulai kurang lebih jam 10 pagi.
BASECAMP - POS 1
Dari BC (sebutan untuk Basecamp) Ranupani kita jalan kaki sepanjang kurang lebih 1KM, jalanan ini bagus karna sudah full cor. Setelah 1KM, kita akan bertemu dengan gapura selamat datang gunung semeru. Lagi lagi, spot ini adalah spot favorit untuk foto para pendaki. Bahwasannya foto disini menjadi bukti otentik bahwa kita pernah menjelajah ke Gunung Semeru
Disini awal pendakian Gunung Semeru di mulai, langkah demi langkah kita lakukan, jangan lupa persiapkan bawa masker/buff bila ingin ke Gunung Semeru. Karna dari mulai gerbang ini, tekstur tanah nya sudah banyak sekali debunya, ini salah satu efek kemarau. Seringkali debu masuk ke hidung dan menganggu pernafasan kita.
Jalur awal menurut saya pribadi landai, menyusuri lereng bukit yang didominasi dengan tumbuhan alang-alang. Tidak ada tanda penunjuk arah jalan, tetapi terdapat tanda ukuran jarak pada setiap 100 m. Banyak terdapat pohon tumbang, dan ranting-ranting di atas kepala.
Menuju Pos 1 dari sini sangatlah membosankan, karna dengan jalanan yang begitu saja dan kontur jalan yang begitu saja, ditambah lagi dengan terkadang kita menemui belokan-belokan yang kalau kita tidak perhatikan, kita berfikir bahwa ini belokan yang sudah kita lewati sebelumnya.
Pos 1
Setelah trek yang membosankan namun selalu berusaha dinikmati, akhirnya kita sampai di Pos 1. Pos 1 merupakan area datar yang berada tepat di belokan jalur pendakian. Ada warung yang menjual banyak sekali jajanan ringan, mulai dari gorengan, semangka, nutri sari, hingga pop mie. Harganya pun beda jauh dengan di kota-kota.
Semangka dan gorengan disini harganya Rp. 2.500/pcs, dan minuman lainnya ada yang Rp. 2.500/pcs dan ada yang Rp. 5.000/pcs. Bahkan a*ua botol ukuran standar dikasih harga Rp. 15.000/botol hahaha! Harga mahal yang ditawarkan mungkin sebanding dengan perjuangan mereka hingga sampai ke atas, itung-itung mendukung perekonomian orang lokal.
Saya sendiri pun hanya membeli beberapa semangka, namun kabar yang saya dengar, makin tinggi pos, makin kecil pula potongan semangka tersebut. Sambil cari tau kebenarannya, mari simak terus tulisan ini. :D
POS 1 - POS 2
Selepas pos 1, trek nya masih sama yaitu cukup landai dengan beberapa tanjakan yang tidak terlalu curam, namun yang masih menjadi sedikit halangan, yaitu debu yang selalu mengepul yang berasal dari pijakan sepatu orang depan kita. Debu selalu berterbangan sehingga sering kali mampir ke hidung.
Setelah berjalan sekitar 5km menyusuri lereng bukit yang banyak ditumbuhi bunga edelweis, lalu akan sampai di Watu Rejeng. Di sini terdapat batu terjal yang sangat indah. Pemandangan sangat indah ke arah lembah dan bukit-bukit, yang ditumbuhi hutan cemara dan pinus. Kadangkala dapat menyaksikan kepulan asap dari puncak semeru. Untuk menuju Ranu Kumbolo masih harus menempuh jarak sekitar 4,5 km.
Seingat saya, Pos 1 - Pos 2 merupakan trek yang paling dekat, hanya ditempuh 30-45 menit pun cukup. Pos 2 ini area datar yang memanjang namun sedikit sempit karna tepat berada di bibir jurang. Balik lagi seperti diatas, potongan semangka nya masih belum terlihat beda dengan di Pos 1.
Kita ber6 selalu membeli semangka di tiap pos, karna perubahan terhadap diri kita bener2 berbeda, selalu timbul semangat yang lebih apabila telah makan semangka hahaha! Entah ini hanya sugesti atau memang kenyataan. Faktanya saya sendiri pun jarang makan semangka di Bekasi, namun ketika di Gunung, buah ini merupakan buah favorit.
Kita ber6 selalu membeli semangka di tiap pos, karna perubahan terhadap diri kita bener2 berbeda, selalu timbul semangat yang lebih apabila telah makan semangka hahaha! Entah ini hanya sugesti atau memang kenyataan. Faktanya saya sendiri pun jarang makan semangka di Bekasi, namun ketika di Gunung, buah ini merupakan buah favorit.
POS 2 - POS 3
Kita hanya berhenti sebentar di Pos 2, dan langsung bergegas gendong carrier untuk melanjutkan perjalanan ke Pos 3
Trek dari Pos 2 tidak berbeda jauh dengan trek sebelumnya, yaitu sedikit menanjak namun cukup membuat nafas ngos-ngosan, membuat kita sering kali merasa tenggorokan menjadi kering. Namun dengan semangat team, dengan kekompakan team, selalu ada canda tawa di setiap lelah yang menghampiri. Itulah indahnya kebersamaan
POS 3 - RANUKUMBOLO
Percaya ga percaya semangka di gunung jauh lebih nikmat dibanding di kota
Dari Pos 3 kita langsung berbelok ke kanan, karna kalau lurus merupakan jalan buntu alias langsung ke jurang. Setelah belok kanan, kita langsung dihadapkan oleh tanjakan yang panjang dan punya kemiringan cukup tajam.
Tanjakan ini walaupun tak seberapa namun benar-benar membuat ngos-ngosan, terlebih ditamba oleh debu yang sangat tebal yang berasal dari pijakan kaki ataupun dari ranting-ranting pohon. Berjalan santai lah sambil atur nafas, itulah ritme pendakian yang baik.
Foto diatas merupakan salah satu bukti betapa tebalnya debu di pendakian Gunung Semeru. Foto itu diambil selepas tanjakan, selepas tanjakan ada area datar yang tidak terlalu besar namun cukup untuk kita break setelah melakukan nafas panjang di trek tanjakan.
Area datar kecil
Setelah tanjakan itu, masih panjang jalan yang harus ditempuh untuk sampai di Pos 3. Namun trek kali ini cukup beragam, kita akan melewati tepat bibir jurang, dan benar adanya tepat bibir jurang dan jembatan baru yang konon katanya kita tidak boleh lama-lama diam di tanjakan itu, banyak pengalaman mistis orang yang menceritakan hal tak mengenakan selama di jembatan itu. Namun, kita hanya sedikit diam sembari selalu bersyukur tiap perjalanan karna bisa melihat indahnya jembatan ini.
Seingat saya, kita akan melewati 2 jembatan baru ini. Jembatan ini adalah jembatan sebagai pengganti jalan yang tidak bisa digunakan karna longsor beberapa tahun silam, tak lupalah siapapun yang melewatinya, bacalah selalu Basmallah atau doa sesuai dengan kepercayaan masing-masing.
Setelah melewati jembatan yang kedua kalinya, pertandalah kita sudah dekat dengan pemandangan indah Ranu Kumbolo.
Next....!!
Setelah berjalan yang cukup panjang dan menguras tenaga, kita sedari lama tidak merhatikan jam. Pada saat di belokan, tepat depan mata kita ada sebuah pemandangan yang sangat indah yang sudah kita tunggu sejak awal pendakian.
Pemandangan ini merupakan salah satu impian saya untuk melihatnya, dan Alhamdulillah di jam 15.00 sore kita papasan dengan Ranukumbolo. Mahabesar Allah dengan segala keindahannya, sungguh benar-benar indah.. Dimana saya sebelumnya hanya bisa melihat di film 5KM yang diperankan oleh saykoji dan beberapa artis lainnya, dan saya biasanya melihat ini hanya dari foto orang dan internet.
Namun, tak ada yang tau, saya bisa melihat ini dengan mata kepala sendiri. Sebuah keberuntungan untuk saya, takjub sekaligus terharu bisa sampai melihat keindahan yang agung ini.
Pemandangan ini merupakan salah satu impian saya untuk melihatnya, dan Alhamdulillah di jam 15.00 sore kita papasan dengan Ranukumbolo. Mahabesar Allah dengan segala keindahannya, sungguh benar-benar indah.. Dimana saya sebelumnya hanya bisa melihat di film 5KM yang diperankan oleh saykoji dan beberapa artis lainnya, dan saya biasanya melihat ini hanya dari foto orang dan internet.
Namun, tak ada yang tau, saya bisa melihat ini dengan mata kepala sendiri. Sebuah keberuntungan untuk saya, takjub sekaligus terharu bisa sampai melihat keindahan yang agung ini.
Melihat camp Ranukumbolo sudah dekat, kita istirahat agak lama disini, selonjoran, foto-foto sekaligus tak lupa selalu bersyukur.
Setelah puas berfoto ria, kita melanjutkan perjalanan dengan tidak semangat sebelumnya. Karna sudah keliatan camp Ranukumbolo, kita sedikit agak malas-malasan namun tetap konsisten berjalan. Kondisi jalan masih landai cenderung naik turun namun cukup sempit karna bila ada pendaki papasan, kita harus ngalah dan menepi dipinggir supaya muat jalannya.
Kurang lebih 30 menit, kita melewati sejenis gubuk yang sudah tidak digunakan, dengan latar belakang danau Ranukumbolo yang begitu memanjakan mata, sungguh memanjakan mata. Tak bosan-bosan melihatnya. Disini kita mengabadikan moment (lagi).
Bahagia itu sederhana
Selepas mengabadikan moment disini, kita langsung fokus menuju camp Ranukumbolo karna ditakutkan hari semakin gelap dan dingin semakin menekan ke tubuh kita. Membuat kita menjadi lebih banyak bergerak saat menuju camp Ranukumbolo.
Singkat waktu, kita sampai di camp Ranukumbolo sekitar jam 16.00 sore lewat sedikit. Disitu langsung mencari lapak untuk gelar tenda dan setelah setelai, semua anggota ganti pakaian guna untuk menghangatkan badan.
Untuk menuju Ranukumbolo, kita akan melewati turunan yang sedikit licin
karna didasari tanah yang kering sehingga harus hati-hati jika melewatinya. T
erlebih ketika malam hari
Alhamdulillah setelah semua selesai beberes, namun kita hanya punya waktu sebentar dan saya sendiri pun hanya menghabiskan waktu hingga pagi hari ditenda. Kegiatan saya sendiri selama pendakian ini adalah menjadi chef dadakan hahaha! Jadi segala logistik untuk keperluan anggota, saya yang menyiapkan.
Hari Keempat,
26 Agust
RANUKUMBOLO - CEMORO KANDANG
Pagi hari di Ranukumbolo, kita agak kesiangan karna terlalu lelap dalam dinginnya suhu Ranukumbolo, jam berapapun bangunnya, jangan lupa langsung segera mungkin melaksanakan kewajiban sebagai umat muslim.
Pagi hari itu juga kita dibangunin oleh suara para pendaki dari luar yang menyambut hangat pemandangan indahnya Ranukumbolo, dengan suhu yang sangat dingin, saya bergegas untuk memasak air hangat dan menyeduh segelas nutri sari. Segar sekaliiii...
Setelah itu, dilanjut dengan ritual yang tidak asing bagi kita semua hahaha yaitu foto-foto dan keliling Ranukumbolo. Dari tenda, kita menghampiri sebuah batang pohon besar yang ada di bibir agak ujung. Namun bila ingin kesana, diharapkan hati-hati karna jalannnya benar-benar dipinggir air Ranukumbolo.
Di Ranukumbolo biasa didirikan tenda. Juga terdapat pondok pendaki (shelter), shelter ini biasanya digunakan warga lokal (warga ranupani) sebagai tempat mereka untuk memantau atau mewaspadai para pendaki yang nakal, atau bisa juga apabila ada yang butuh porter atau guide.
Lanjut, seringkali mereka mendapatkan para pendaki nakal yang misalnya; cuci tangan atau cuci muka langsung di danau, dan mencuci peralatan masak di danau, dan buang sampah sembarangan.
FYI untuk kamu yang nanti akan camp di Ranukumbolo, ambilah air di danau menggunakan botol besar atau tempat penampungan air, lalu pindah tempat ke yang dataran untuk mencuci apapun itu, entah tangan atau piring dll. Jangan mencuci apapun secara langsung selama di Ranukumbolo. Mari kita jaga kebersihan dan jaga lingkungan alam yang kita cintai ini, karna kitapun pasti masih ingin menikmatinya dimasa tua nanti.
Di danau Ranukumbolo banyak sekali terdapat ikan, kadang burung belibis liar. Ranu Kumbolo berada pada ketinggian 2.400 m dengan luas 14 ha.
Kita disini tidak begitu sampai siang karna mengingat masih ada perjalanan menuju Kalimati. Tak lupa, disini sudah disediakan toilet!! Ya benar toilet, kita tidak salah dengar.
Toilet ini ya apa adanya, layak tidak layak namun memberikan rasa yang tenang ketika kita sedang mules haha!
Tarif untuk buang air kecil: Rp 5.000, BAB & mandi: Rp. 10.000
Toilet ini ya apa adanya, layak tidak layak namun memberikan rasa yang tenang ketika kita sedang mules haha!
Tarif untuk buang air kecil: Rp 5.000, BAB & mandi: Rp. 10.000
Berikut foto-foto kita dibawah:
Sejauh mata memandang, hanya keindahan dan tiada hentinya kita bersyukur. MasyaAllah keindahan yang baru saya temui. Sebelumnya saya tak pernah menyangka akan berada di kawasan Gunung Semeru.
Langit disini sepenuhnya berwarna biru, sudah tidak ada awan lagi karna awan ada di bawah kita. Danau Ranukumbolo merupakan danau yang berada diatas awan.
Setelah puas, kita sarapan sedikit cemilan dan makanan beratnya yaitu makanan yang sudah amat sangat tidak asing lagi di mata para pendaki; mie instan hahaha!!
Namun disini saya tidak hanya membuat mie instan, melainkan membuat sayur sop untuk menghangatkan badan dan memberikan rasa yang beda di pendakian ini.
Selepas itu kita langsung packing agar tidak terlalu siang saat perjalanan ke Kalimati. Jangan lupa mengisi air di Ranukumbolo, air nya sangat segar.
Suasana kemarau di Gunung Semeru merupakan suasana yang enak namun sedikit menyiksa, karna enaknya kita mendapatkan angin yang kencang disiang hari, sehingga terik matahari yang panas tidak terlalu kita rasakan, namun ketika sudah turun gunung, muka yang hitam dan terbakar lah yang akan menjadi hasil dari terik matahari itu hahaha!
Jam 10.00 pagi kita memulaikan doa supaya perjalanan ke Kalimati diperlancar dan dipermudah. Lanjut, kita akan dihadangkan oleh Tanjakan bukit, nama Tanjakan ini adalah Tanjakan Cinta. Sudah pada tau kan mitosnya? :P
Mitosnya ialah apabila kita berjalan di tanjakan ini dan memikirkan pasangan atau orang yang kita sukai, apabila kita tidak menoleh kebelakang, maka fikiran itu kelak akan menjadi kenyataan hahaha!! Kita hanya menjadikan mitos itu sebagai hiburan dikala lelahnya nafas panjang di Tanjakan Cinta.
Tanjakan ini cukup fenomenal semenjak adanya film 5KM itu. Dan tanjakan ini merupakan tanjakan yang panjang sekaligus yang indah jika kita sudah melewati tanjakan ini.
Dengan latar Tanjakan Cinta
Setelah melewati tanjakan ini, kita akan disuguhkan dengan pemandangan indah lainnya, seperti sedang di Africa atau sedang di kebun binatang yang begitu luas padang savananya. Kita berada di Oro-Oro Ombo.
Oro-oro ombo dikelilingi bukit dan gunung dengan pemandangan yang sangat indah, padang rumput luas dengan lereng yang ditumbuhi pohon pinus seperti di Eropa. Dari balik Gn. Kepolo tampak puncak Gn. Semeru menyemburkan asap wedus gembel.
Namun sayangnya apabila kita berkunjung dimusim kemarau seperti ini, tanaman Verbena Brasiliensis sedang kering sama sekali tidak berwarna. Sehingga kurang begitu indah dipandang. Namun terlepas dari itu, kita bisa memandang gagahnya Puncak Mahameru dari Oro-Oro Ombo.
Ketika sedang mekar. sumber foto
Ketika sedang layu dimusim kemarau
Banyak yang mengira bunga ini adalah bunga Lavender yang biasa identik dengan obat nyamuk. Namun pada faktanya bunga tersebut adalah Verbena brasiliensis, tanaman berumur pendek alias semak tahunan yang tubuh dari Januari hingga Agustus. Verbena bisa tumbuh hingga ketinggian dua meter dengan batang berbentuk segi empat dan jenis daun komposit atau berpasangan, berbentuk bulat memanjang dengan sisi yang bergerigi.
Di balik keindahannya, bunga ini berpotensi merusak ekologi karena bunga ini menyerap air sangat banyak dan cepat membuat daerah di sekitarnya kekeringan. Jika perkembangannya tak dikendalikan, Verbena dikhawatirkan akan menguasai habitat dan menggeser tanaman asli Oro-Oro Ombo, juga mengganggu ekosistem. Hingga saat ini, Verbena sudah menguasai sekitar 20 hektar kawasan Oro-Oro Ombo.
Ada dua jalur yang bisa dilalui yaitu turun langsung dengan medan yang curam atau melipir bukit dengan turunan yang tidak begitu curam. Sambil berfikir, bisa sambil istirahat sembari bengong takjub melihat indahnya pemandangan hamparan ilalang yang luas.
Disini kita memilih jalur turun langsung dengan medan yang curam, karna menghemat waktu. Namun dibalik itu butuh kehati-hatian yang lebih, karna kemiringan yang begitu curam bisa saja membuat kita menjadi oleng dan tergelincir kebawah.
Setelah berjalan membelah savana yang luas, kurang lebih 1 jam kita akan memasukin hutan cemara di mana kadang dijumpai burung dan kijang. Didalamnya ada pos bernama Cemoro Kandang dengan ketinggian 2500mdpl.
Cemoro Kandang ialah area datar yang lapang nan teduh di kaki bukit yang merupakan ujung dari Oro-Oro Ombo. Disini juga terdapat warung penjual makanan ringan dan minuman lainnya.
Harga semangka dan gorengan lainnya masih sama dari pos pos sebelumnya, yakni Rp. 2.500/pcs. Mengenai riset tentang potongan semangka, terbukti benar. Semakin tinggi warung, makan semakin kecil pula potongan semangkanya hahaha!
Mungkin disini saya berfikir bahwa perjalanan yang ditempuh pun makin jauh, darisitu lah si penjual memotong semangkanya tidak sama rata dengan yang di Pos 1. Tetap kita hargai usahanya dengan kita membeli :)
Padang Savana yang luas. View Oro-Oro Ombo dari Cemoro Kandang
CEMORO KANDANG - JAMBANGAN
Setelah break yang tidak terlalu lama, kita masih di kawasan hutan cemara, dengan medan yang menanjak panjaaaang. Trek ini merupakan trek yang banyak menguras tenaga dan sering kali membuat nafas ini ngos-ngosan.
Di trek ini kita sedikit sekali mendapatkan bonus (bonus sebutan jalan landai bagi para pendaki) bonus hanya ada ketika di area dataran yang itu memang untuk break, dari Cemoro Kandang ke Jambangan kita menempuh kurang lebih 2 jam karna super santaai dan disalip orang terus hahaha! Jangan lupa disini debu nya masih tebal seperti di hutan dari Pos 1 ke Pos 3. Selalu persiapkan buff dan kacamata.
Medan yang kering dan dihujani debu tebal
Tak lama berjalan, sering kali kita melakukan ritual break dengan cara sedikit seperti rukuk sholat, membuat nafas kita menjadi lebih teratur dan lebih enak. Dan juga saya sempat mengabadikan moment bunga yang indah untuk dipandang.
Oh ya, tanda apabila sudah mau mengakhiri Cemoro Kandang adalah sampai menemukan area datar yang luas seperti untuk camp, setelah itu kita akan turun bukit dan jalan landai, sampailah kita di Jambangan.
Ditempat kita break, sempat berbincang dengan beberapa rombongan lain
Alhamdulillah setelah berjalan panjang dari Cemoro Kandang, kita sampai di Jambangan jam 14.30 siang, di Jambangan masih seperti sebelumnya, yaitu ada beberapa warung yang menjajan jajanan untuk mengisi kebutuhan perut kita.
Bahkan disini menjual nasi + mie + telor dadar, porsinya sedikit dan harganya Rp. 15.000. Membuat kita menjadi semangat setelah makannya hahaha!!
JAMBANGAN - KALIMATI
Dari Jambangan sini, terlihat jelas Gunung Semeru, menjulang tinggi Puncak Mahameru, tak jarang pula dari Puncak Mahameru mengeluarkan kepulan asap yang dinamai wedhus gembel yang berasal dari kawah Jonggring Saloka. Ketika siang hari, asap itu akan mengarah ke jalur pendakian yang ingin melakukan summit attack.
Maka disarankan apabila ingin summit usahakan sampai di puncak pagi hari.
Dari Jambangan ke Kalimati, kita akan memasuki hutan yang kesannya kita masuk ke taman bermainnya para loreng (baca;macan tutul & macan kumbang). Karna disini kita akan berada di lorong hutan, ranting-ranting pohon begitu menggambarkan bahwa disinilah tempat main para loreng. Bahkan ketika saya sedang bersama Guide dari Malang yang saya panggil Mas Esa, beliau mengatakan bahwa Jambangan lah yang sering digunakan bermain untuk para loreng.
Setelah itu, medan kita akan sedikit menurun dan kita akan menemui pasir seperti yang di puncak, pasir itu apabila kita pijak akan mudah merosot sehingga darisitu kita bisa sedikit mengenal pasir puncak sebelum summit attack malam hari nanti. Tak lupa kepulan debu jalan yang begitu tebal, masih belum habis sampai sini.
KALIMATI
Kurang lebih dibutuhkan waktu hanya 30 menit, kita akan memasuki Pos Kalimati. Pos Kalimati Gunung Semeru terletak di ketinggian 2.700mdpl, berupa padang rumput yang luas di tepi hutan cemara.
Sebenarnya batas pendakian hanya boleh sampai sini, Pos Kalimati. Karna trek ke puncak begitu curam dan sangat bahaya, maka semua pendaki dilarang kita ke puncak. Apabila ingin memaksa ke puncak, yakinkanlah kepada diri sendiri dan team yang kita bawa, gunakanlah safety yang mendukung seperti sepatu trekking, jaket tebal dan headlamp.
INGAT! Petugas BBTNBTS tidak bertanggung jawab bila ada hal-hal yang tidak diinginkan terjadi kepada pendaki yang telah melewati Kalimati.
Banyak sekali tanaman Edelweiss disini yang tumbuh segar dan dewasa. Membuat mata kita menjadi sangat amat nikmat memandanginya, ditambah latar belakangnya langsung berdiri gagah nan tegak puncak Gunung Semeru yang bernama Puncak Mahameru.
Disini terdapat mata air Sumber Mani ke arah barat, perjalanan pulang pergi 1 jam karna trek yang ditempuh 1km, belum lagi kita harus menyusuri pinggiran hutan Kalimati. Sangat disarankan ambilah air di Sumber Mani sebelum jam 18.00 sore, karna diatas jam tersebut, biasanya para loreng mengisi ulang dahaga nya disitu, karna hanya disitu lah tempat persediaan air untuk hewan dan manusia.
Lanjuut..!!
Setelah Bimo, Nain dan Abdan mengambil air di Sumber Mani, saatnya kita untuk mengisi perut. Sama seperti di Ranukumbolo, saya membuat sup (lagi), karna sop merupakan lauk yang sangat mudah dan praktis dibuat selama di gunung. Sementara yang lainnya membuat air hangat untuk diseduh kepada teh ataupun susu.
Malampun tiba, hawa dingin di Kalimati tak sedingin di Ranukumbolo. Disini bisa dibilang hangat, jadi kita pun tak sengsara seperti di Ranukumbolo.
Setelah semua selesai mengisi perutnya jam 19.00, saya melihat Anas, Abdan, Ilham, Nain dan Bimo telah terlelap duluan hahaha! Saya ditinggal sendirian, karna saat itu sup nya belum matang. Kira-kira jam 20.00 semua tertidur dengan pulas Alhamdulillah.
Hari Kelima,
27 Agust
KALIMATI - PUNCAK
Dari jam 23.00 hingga jam 24.00, ramai sekali suara para pendaki dari luar tenda kita. Ternyata mereka langsung melakukan summit attack di jam segitu. Sementara kita jam 24.00 baru saja terbangun dari lelapnya tidur yang indah. Kita dibangunkan oleh alarm dan langsung bergegas untuk membuat air hangat yang akan diseduh oleh teh dan susu (lagi), tak lupa sup yang kita buat semalam dihangatkan untuk menghangatkan badan dan sedikit asupan untuk perut.
Jam 01.00 TENG! Kita keluar tenda dengan segala persiapan yang matang. Headlamp sudah siap dengan kondisi yang sangat terang, sepatu trekking sudah siap yang daya cengkramnya baik, tak lupa pakaian kita siapkan double untuk mengantisipasi datangnya angin kencang setelah batas vegetasi (Kelik).
Jangan salah jalur, lokasi jalur menuju puncak ada di sebelah kanan shelter (bangunan) disitu ada plakat menunjukan untuk kearah puncak. Dan Alhamdulillah jalur menuju puncak jelas, dan sudah banyak tali panjang yang artinya kita tak boleh melewati tali tersebut. Tak lupa juga tali di pohon yang mengartikan bahwa kita berada di jalan yang benar.
Masih menyusuri hutan cemara, jalur pendakian Gunung Semeru ke puncak sangatlah menanjak dan curam. Tak jarang tanah padat bercampur dengan pasir kasar hingga di batas vegetasi.
Saya, Bimo, Anas
Sampai di batas vegetasi, pendakian sebenernya ke puncak gunung tertinggi pulau Jawa ini dimulai. Trek berupa pasir kasar yang jika diinjak akan merosot. Naik tiga langkah turun selangkah, itu yang akan dirasakan ketika summit menuju Mahameru.
Ada dua jalur di sepanjang trek berpasir ini yaitu jalur naik di sebelah kanan dan jalur turun di sebelah kiri. Trek jalur turun adalah pasir, sedangkan jalur naik juga pasir yang bercampur bebatuan yang rawan jatuh.
Kita disini merasakan cape yang luar biasa. Terlebih kepada Anas dan Ilham, karna Anas tidak kuat membawa badannya sendiri yang beratnya kurang lebih 100kg! Dan Ilham merasakan pusing yang berkepanjangan, mungkin diakibatkan karna lapar, karna dia orangnya laperan.
Akhirnya kita banyak sekali melakukan ritual break, tak sedikit rombongan yang menyalip kita. Dari mulai rombongan bule hingga rombongan akhir. Dan kita jam 04.00 pagi sudah keluar dari batas Vegetasi, artinya kita sudah melewati hutan.
Disini energi makin terkuras karna trek pasir yang begitu dalam sehingga apabila dipijak, maka akan turun kembali.
Ketika break
Kemudian Anas seringkali berkata bahwa dia sudah menyerah dan tidak sanggup untuk melanjutkan perjalanan ini. Namun dengan kekompakan team kita, sedikit demi sedikit Anas mampu untuk berjalan pelan-pelan. Dan Ilham dengan kondisi yang diam terus, artinya ia sedang menahan rasa pusing. Namun dia masih kuat untuk melanjutkan perjalanan.
Tak lama kemudian, Ilham benar-benar sudah diam dan tak sanggup melangkah, ia berkata bahwasannya ia sangat membutuhkan asupan makanan. Dan kita mendapatkan rekan baru di jalur pendakian ini, saya akrab panggil Mas Esa, beliau Guide dari Malang yang sudah tak terhitung ke Gunung Semeru. Dan Ilham menyuruh tim untuk meneriaki Mas Esa yang didepan, dan Alhamdulillah dengan kebaikan beliau, diberikanlah 1 bungkus roti untuk mengganjal perutnya Ilham.
Yuliyanto bakery :D
Setelah break yang cukup lama, matahari semakin terbangun dari tidur malamnya. Mulai mengintip dari sela-sela perbukitan di sebelah kiri kita. Gradasi warna yang begitu indah, berbagai warna bisa bergabung, dari mulai warna hitam, putih, kuning, orange, biru, hingga coklat. MasyaAllah tak menyangka saya bisa melihat pemandangan sunrise secantik ini. Karna di pendakian sebelumnya jarang sekali saya mendapatkan sunrise secantik ini.
Disini Ilham pun mulai ada sedikit tenaga yang masuk setelah makan roti, dan kita semua kembali semangat dalam melangkah di pasir yang curam ini. Naik selangkah turun 3 langkah, beginilah yang disebut 3in1. Tak hanya Jakarta yang punya 3in1, melainkan puncak Gunung Semeru pun memilikinya. Disini kesabaran, ketelian dalam melangkah, ketelitian dalam mendengar, dan ketelitian dalam melihat sangat di butuhkan.
Alhamdulillah dimanapun kita berada, jangan pernah tinggalkan kewajiban sebagai seorang Muslim. Kita break sebentar, lalu menunaikan ibadah sholat Subuh di trek pasir ini. Dan saat itu Alhamdulillah suasana sepi sehingga tidak terganggu.
Ilham
Setelah itu kita segera bergegas lagi untuk melangkah melangkah dan melangkah. Bila ingin tidak terlalu cape dalam melangkah, ikuti jalur zig-zag yang telah dibuat oleh para pendaki, jalur ini walaupun agak panjang namun diyakini dalam mengurangi rasa cape yang kita rasakan.
Setelah jalan berjam-jam dari jam 01.00 pagi, kita melihat matahari yang lama kemudian semakin naik semakin naik yang artinya sudah semakin siang namun kita tetap tidak sampai-sampai hahaha!!
Mataharipun muncul dengan optimisnya, energi kita makin surut dan makin lesu. Dimana yang sedikit melangkah namun terlalu dalam breaknya. Sehingga sangat memakan waktu yang terbuang sia-sia.
FINALLY!!!
Ketika kita sedang break di batu besar jam 07.00 pagi, lalu Ilham dan Anas mengatakan bahwa ia benar-benar menyerah, ia benar-benar tak kuat untuk melangkah lagi. Ilham dilanda oleh rasa pusing yang berlebihan lagi, dan Anas pun dilanda oleh rasa sakit yang timbul dari kaki dan tak kuat melangkah.
Disinilah kekompakan tim diuji, dimana keinginan kita adalah tetap sampai puncak. Namun tanamlah di benak kita bahwa puncak bukanlah tujuan utama, puncak merupakan bonus dari perjalanan. Kembali kerumah dengan selamat lah yang menjadi tujuan utama.
Disini kita amat sangat menyayangkan tidak berhasil berdiri di tanah tertinggi pulau Jawa. Namun dengan segala fikiran yang matang, kita bisa kesini suatu saat dan puncak gunung tidak akan lari. Dengan segala izin-NYA, InsyaAllah suatu saat kita berhasil menapaki kaki di puncak tertinggi tanah Jawa.
Untuk melupakan rasa yang sedikit tak enak, kita hanya bersantai-santai dan berfoto-foto.
Foto diatas merupakan foto terakhir posisi kita di jalur puncak Mahameru.
Ketika ada beberapa pendaki yang turun, kita bertanya,
"Mas ke puncak berapa jam lagi?" jawabnya
"masih 2 jam lagi mas, santai saja langkahnya tapi terus jalan".
Artinya masih membutuhkan waktu 2-3 jam lagi bagi tim kita untuk bisa sampai di puncak Mahameru. Sebenarnya di puncak Mahameru dibatasi waktunya, yakni hanya diperbolehkan sampai jam 9-10 pagi. Usahakan jam 10.00 kita sudah mulai turun, karna bila sudah siang, akan ada kepulan asap beracun yang berasal dari kawah Jonggring Saloka yang keluarnya beberapa menit sekali.
Anas, Ilham, Isnain dan Abdan mereka asyik sekali foto-fotonya, sehingga saya dan Bimo pun berantusias untuk turun duluan dan menyiapkan makanan di tenda.
Turun di pasir enak sekali, namun tetap waspada. Jangan mengambil jalan terlalu kanan, karna itu mengarah ke blank 75.
Blank 75 merupakan jurang yang kedalamannya 75meter, banyak pendaki yang menjadi korban dari keganasan jurang itu. Dan kebanyakan sudah dalam keadaan meninggal dunia.
Teruslah melihat ada 2 pohon cemara besar yang telah banyak bendera, disitulah jalur menuju Kalimati.
Kita sampai di Kalimati sekitar jam 09.00 pagi karna turunan dan mudah dilalui, namun sedikit hati-hati, jangan terlalu keenakan saat sedang berlari. Karna jurang kiri kanan mengintai kita.
Jam 11.00 pun Ilham, Anas, Abdan dan Nain tiba di Kalimati. Di Kalimati mereka langsung beli nasi dicampur lauk mie dan telor dengan harga Rp. 15.000. Saya pun tak lupa menyantap makanan berat itu.
KALIMATI - BASECAMP RANUPANI
Tak lama kita packing dan akan bersiap-siap langsung turun ke Basecamp Ranupani. Disini sebenarnya kita sudah malas sekali untuk bawa carrier, dan kita iseng bertanya kepada salah satu pedagang warung yang sekaligus jadi porter. Kita dikasih harga 600rb nett untuk membawa 6 tas sampai Basecamp Ranupani. Berhubung kita ingin berhemat, kita tolak lah harga segitu.
Jam 13.00 siang dengan langkah yang cepat kita memulai perjalanan dari Kalimati menuju Basecamp Ranupani. Perjalanan turun tidak begitu berat karna logistik sudah sebagian besar habis dan kita hanya mengandalkan jajan di warung-warung tiap pos. Turun ini menjadi cepat sekali karna kita seakan punya semangat juang yang tinggi.
Dari awal benak kita, kita target harus maximal jam 19.00 malam sudah sampai di Basecamp Ranupani. Namun kendala dengan kita isi ulang air agak lama di Ranukumbolo, dan beberapa anggota ada yg nyeri di kakinya, maka target itu sedikit meleset.
Akhirnya kita dapat jalan malam. Jalan malam di Gunung Semeru menurut saya tak seangker seperti di Gunung Selamet. Ketika di Gunung Selamet, banyak sekali sugesti buruk yang ada di benak kita dan tidak sedikit pula yang menganggu kita. Dari mulai suara, colekan, hingga kita pernah disesatkan di Gunung Selamet.
Pos 2
Jam 19.00 malam kita sampai di Pos 1. Disini kita agak lama mengingat setelah Pos 1 yaitu langsung Basecamp. Didalam hawa yang dingin, Alhamdulillah di belakang warung ini telah disediakan api unggun yang telah dibuat oleh pemilik warung. Sehingga kita menghangatkan badan sejenak disitu. Jam 20.00 kita jalan kembali menuju Basecamp Ranupani.
Disini awal kecurigaan kita muncul, kita bisa dibilang rombongan terakhir, karna tak ada rombongan lagi dibelakang kita. Mungkin salah satunya karna kita keseringan break terlalu lama sehingga para rombongan di belakang selalu menyalip kita.
Awal kecurigaan, awal ketakutan, dan awal rasa gaenak kita muncul di jalur yang panjang ini. Jalur Pos 1 ke Basecamp Ranupani merupakan jalur yang membuat pusing, karna jalur tidak ada kontur lainnya, hanya tanah yang ditiban oleh sejenis batubata yang tebal, dan itu dari Pos 1 sampai Basecamp Ranupani.
Disitu posisi saya paling depan dan punya tanggung jawab yang tinggi terhadap anggota dibelakang. Hati saya sudah tidak enak namun saya tidak pernah berkata dengan anggota lain, demi menjaga perasannya #jiaaah
Hati saya selalu ragu dengan jalan ini karna menurut saya jalan ini tidak sampai-sampai dan selalu menemukan belokan yang sama, hati kecil saya bertanya
"Apa ini akan nyasar? Apa ini beda jalan dengan yang berangkat?"
Namun logika saya masih main, di Gunung Semeru jalur semua sudah jelas dan kita merasa sudah benar di jalur ini. Dengan optimis saya yang tinggi akan kebenaran jalur ini, langkah demi langkah semakin dipercepat. Dan Alhamdulillah kita menemui warung kecil yang sudah tutup, namun disitu ada 2 pendaki yang sedang break.
Saya menanyakan kepada 2 pendaki itu,
"Maaf mas ini jalur ke arah Basecamp kan ya?" jawabnya,
"Ya benar mas, basecamp sudah dekat, tinggal turun saja"
Disitu kita 1 tim mendengar kabar baik Alhamdulillah kembali ceria lagi yang awalnya hanya pasang muka kebingungan, saya tau betul kondisi hati anggota yang lain. Mereka pasang muka bingung dan terheran-heran sebelumnya.
Dan Alhamdulillah kita bareng dengan 2 pendaki itu sampai dengan gerbang selamat datang gunung semeru. Disitu kita berhenti untuk break dan 2 pendaki itu langsung mengarah ke Basecamp.
Gerbang selamat datang
Jam 21.00 malam kita sampai di gerbang selamat datang Gunung Semeru. Tak lama kita break disitu, kita langsung menuju warung yang masih setengah buka, disitu kita santap nasi goreng dengan harga Rp. 15.000 dan teh manis hangat, Alhamdulillah bisa merasakan makanan yang waras dan enak lagi.
Setelah mengisi perut, kita tidur emperan di depan toko yang sedang tutup. Mengingat loket basecamp hanya buka sampai jam 18.00, sedangkan KTP Ilham masih didalam loket itu, dan akan diambil besok paginya.
Hari Keenam,
28 Agust
Bangun dari tidur yang teramat pulas karna dihangati oleh sleeping bag, tak lupa kita langsung Subuhan. Setelah subuhan kita bergegas santai-santai di sekitar situ dan menunggu warung nasi buka, bukanya jam 07.00 pagi dan loket dibuka jam 08.00 pagi.
Sembari menunggu loket buka, kita masuk ke dalam warung nasi yang kita pernah makan sebelum nanjak. Dengan tarif yang murah dan rasanya yang enak, saya memesan nasi + soto ayam, ditambah dengan teh manis yang hangat dan harganya Rp. 10.000. Alhamdulillah begitu nikmatnya semua ini.
Suasana pagi di warung nasi depan Basecamp Ranupani
Setelah sarapan dan konfirmasi turun (pengambilan KTP) sudah selesai. Jeep kita pun sudah menunggu, dan kita langsung segera naik dengan rasa gembira yang luar biasa karna bisa turun dengan selamat Alhamdulillah. Perjalanan Jeep ini langsung tujuan ke rumah Mas Prass, karna kita ingin bebenah dan berkemas untuk persiapan pulang ke Bekasi dengan kereta Matarmaja jam 17.30 sore.
Kita sampai di rumah Mas Prass kurang lebih jam 10.00 pagi, karna sebelumnya kita sengaja minta turun di tempat makan yang tak jauh dari rumah Mas Prass. Disitu kita makan nasi (lagi) dengan soto (lagi), namun di warung ini soto nya lebih lengkap, ditambah dengan ati ampela dan sedikit potongan telur rebus dibandrol harga Rp. 10.000/porsi
Soto Ayam Malang benar-benar dengan Soto Ayam di Bekasi
Setelah sarapan 2x di pagi hari, efek kantuk lah yang muncul hahaha! Kita langsung jalan kaki ke rumah Mas Prass, dan sesampainya dirumah Mas Prass, kita bebenah dan ada sedikit waktu lenggang membuat kita langsung tertidur pulaaas hingga siang menjelang sore.
Setelah semua sudah siap, kita langsung berpamitan dengan Mas Prass, memberikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya atas suguhan dan sambutan yang baik sekali untuk tamunya. Bahkan kita diberi oleh-oleh sebagai kenangan berupa stiker.
Sebelumnya kita sudah janjian untuk carter angkot yang akan membawa kita dari Tumpang (rumah Mas Prass) ke St Malang dengan harga Rp. 120.000.
Jam 15.30 sore kita berangkat menuju St Malang. Tak lupa, kita direkomendasikan untuk mampir ke Goedang Oleh-Oleh Malang.
Goedang Oleh Oleh Malang ini merupakan tempat untuk belanja oleh-oleh khas Malang yang menurut saya lengkap. Isinya dari mulai fashion, makanan hingga souvenir pun disini ada. Tempatnya pun luas dan bersih sekali, harga yang ditawarkan cukup terjangkau.
Disini beberapa teman saya berbelanja banyak dan saya hanya beli 1 bungkus kripik apel hahaha! Karna Malang identik dengan apel, dan disini tidak menjual buah apel, namun kebanyakan dibuat menjadi kripik. Ada kripik salak, duren, nangka, apel, banyak sekali dari sayur-sayuran dan buah-buahan yang di oleh menjadi kripik.
Setelah semua sudah siap kita langsung bergegas kembali menuju Stasiun Malang, sampai sana kita langsung mencetak tiket dan langsung masuk ke Stasiun. Bahkan ketika kita masuk, ternyata kereta Matarmaja sudah siap dihadapan kita, dengan pergerakan cepatlah kita mencari nomor bangku dan menyimpan carrier diatas.
Alhamdulillahnya, kondisi kereta Matarmaja saat pulang ini cenderung sepi sekali. Bahkan kita bisa rebahan dan selonjoran macam di kereta kelas Bisnis.
Jam 17.30 pun kereta membunyikan klaksonnya yang bertanda ia akan meninggalkan Stasiun Malang. Sepanjang perjalanan itu kita bisa melihat apa-apa karna keadaan malam hari, tak ada kejadian aneh nan unik selama di Kereta.
Hari Ketujuh,
29 Agust
Kita tertidur dengan rasa yang pulas sekali, efek dari cape dan kaki yang pegal-pegal. Tak terasa kereta sudah sampai di Cikampek jam 07.00 pagi, kita menyangka bahwa kereta ini akan berhenti Stasiun Bekasi. Karna yang saya tau, kereta yang dari Jawa akan berhenti di Stasiun Bekasi.
Namun setelah kita amati, ternyata Stasiun Bekasi dilewati dan kita harus turun di Jatinegara kemudian dilanjutkan oleh KRL yang langsung menuju Stasiun Tambun (lebih dekat ke rumah)
Dan Alhamdulillah kita sampai di St Jatinegara jam 09.00 dan sampai di St Tambun jam 11.00
Suatu perjalanan panjang ke Gunung Semeru dari Bekasi, ditempuh dalam waktu 7 hari pulang pergi. Dimana kondisi kita yang sangat lesu namun bahagia setelah bisa pulang kerumah dengan selamat.
TIPS PENDAKIAN GUNUNG SEMERU
- DAFTAR ONLINE GUNUNG SEMERU USAHAKAN LEBIH AWAL, KARNA PERHARI HANYA DIPERBOLEHKAN 600 PENDAKI
- JANGAN LUPA SELALU SIAPKAN FOTOCOPY KTP
- JANGAN BUAT SURAT SEHAT KETIKA DI JAKARTA, ITU AKAN HANGUS. BUATLAH SURAT SEHAT DI MALANG ATAU TUMPANG. KARNA BATAS MINIMAL H-1
- USAHAKAN ISI ULANG AIR DI SUMBER MANI KALIMATI SEBELUM JAM 6 SORE
- BATAS PENDAKIAN HANYA BOLEH SAMPAI KALIMATI, SETELAH ITU RESIKO TANGGUNG SENDIRI
- JIKA INGIN KE PUNCAK, GUNAKAN STANDAR KEAMANAN PENDAKIAN. YAITU PAKAIAN WINDPROOF/WATERPROOF, SEPATU TREKKING BAHKAN KALAU BISA GUNAKAN GEITHER
- USAHAKAN JAM 10 SUDAH TIDAK DI PUNCAK
- JIKA TURUN DARI PUNCAK, JANGAN TERLALU KANAN, ITU AKAN MENGARAH KE BLANK 75
- WAKTU YANG BAIK UNTUK KE GUNUNG SEMERU YAITU BULAN JUNI, JULI, AGUSTUS DAN SEPTEMBER. SEBAIKNYA TIDAK MENDAKI PADA MUSIM HUJAN KARNA RAWAN BADAI DAN LONGSOR
- FISIK TIDAK SIAP JANGAN DIPAKSAKAN
- JAGA KEKOMPAKAN TEAM, JANGAN MENINGGALKAN TEMAN SENDIRIAN
- BAWAL TURUN SEMUA SAMPAHMU. JAGA ALAM YANG KITA CINTAI INI
Estimasi Biaya
KRL Tambun - Ps. Senen = 6rb PP/orang
KA Matarmaja Ps. Senen - Malang = 109rb x 2 = 218rb PP/orang
Angkot Malang - Tumpang = 230rb PP dibagi 6 orang = 38rb/orang
Jeep Tumpang - Basecamp = 1,1jt PP dibagi 6 orang = 183rb/orang
Simaksi 4hari 3malem = 70rb/orang
Total = 470rb bersih. Diluar jajan, makan dan yang lainnya
Terimakasih telah berkenan membaca tulisan sepanjang ini.. :)
Mantaap. Udah post aja nih dari semeru
BalasHapusPakej Percutian Bromo, Pakej Pelancongan Surabaya Bromo, Agent Travel Surabaya Bromo, Pakej Tour Bromo Kawah Ijen, Mount Bromo Tour, Mount Bromo Ijen Crater Tour Package, Kawah Ijen Tour Package, Surabaya Bromo Ijen Tour Package, Bromo Ijen Tour, Surabaya Bromo Ijen Tour
BalasHapusPengalaman yang tidak terlupakan Sob. Salam dari pendaki Semeru 2018 Sob
BalasHapus