Puncak Kentheng Songo (ki-ka: Dika, Ilham, Iyan, Imam)
Profil singkat gunung Merbabu
Gunung Merbabu terletak di jawa tengah dengan ketinggian 3.142 mdpl pada puncak Kenteng Songo. Gunung Merbabu berasal dari kata "meru" yang berarti gunung dan "babu" yang berarti wanita.Gunung ini dikenal sebagai gunung tidur meskipun sebenarnya memiliki 5 buah kawah: kawah Condrodimuko, kawah Kombang, Kendang, Rebab, dankawah Sambernyowo. Gunung Merbabu dapat di daki dari empat jalur yakni Thekelan, Cunthel, Wekas dan Selo.3 minggu sebelum keberangkatan, kita Sudah beli tiket Kereta Api Tawang Jaya jurusan Jakarta-Semarang Poncol PP seharga IDR 130k untuk tanggal 8 Juni '15 dan pulang untuk tanggal 12 Juni '15 di Stasiun Bekasi. Sengaja beli jauh-jauh hari, karena mau puasa sekaligus lebaran, takutnya kehabisan tiket murah (maklum pendaki kere :D)
8 Juni '15
Ya, setelah menunggu sekian lama dan mencari informasi tentang Gunung Merbabu dari paman Google. Akhirnya kita tiba dihari H, dimana kereta akan mengantar kita ke Stasiun Semarang Poncol.
(Ilham, Dika)
(Imam, Iyan)
Ya, class Ekonomi tidak selalu dengan kata 'sengsara'. KA Tawang Jaya dengan class Ekonomi ini termasuk class yang nyaman, karena kita sudah difasilitaskan oleh AC disetiap gerbong diisi dengan 3 AC dan ada 2 lobang charger di setiap seat. Memudahkan kita untuk mengisi daya tahan elektronik.
Sepanjang perjalanan tidak melihat pemandangan apapun selain lampu gemerlap setiap rumah yang ada. Ya, karna KA kita berangkat pukul 23.00 WIB dan tiba di Semarang Poncol pukul 06.00 WIB.
9 Juni '15
Kita tiba di Semarang Poncol pukul 06.00WIB, setelah itu kita langsung keluar stasiun untuk mencari bus yang mengarah ke Boyolali (karna kita lewat jalur Selo). But, diluar stasiun kita sudah dikepung oleh calo, karna dia tau kita mau ndaki. Jadi dia menawarkan angkutannya untuk menuju kaki gunung. Namun jangan terlena oleh tawaran calo, karna mereka menawarkan harga yang lumayan tinggi meskipun itu sampai kaki gunung.
Disitu kita tolak dengan cara baik-baik, kalau kita sudah ada yang menjemput di Stasiun tsb.
Dari Stasiun Semarang Poncol, kita naik bus kecil untuk bisa sampai di Terminal Terboyo, Semarang dengan tarif IDR 7k/orang. Setelah tiba di Terminal Terboyo, kita langsung menaiki bus EKA jurusan Semarang-Solo-Surabaya dengan class Executive. Dan kita turun di Termnial Boyolali, dengan tarif IDR 13k/orang.
Bus yang nyaman. Difasilitasi full music, ac dingin, dan crew yang ramah.
Kita tiba di Terminal Boyolali pukul 09.00 WIB, dan sudah di tunggu oleh Pak Nardi (owner losbak). Kita sengaja menyewa mobilnya sampai di Basecamp Selo, karna hanya dia yang menyewakan mobil losbak dengan tarif termurah diantara losbak lainnya. Tarif yang ditawarkan adalah IDR 150k/mobil (4orang) semakin banyak orang, akan semakin mahal tarif yang ditawarkannya.
Di Terminal Boyolali itulah awal pertemuan kita dengan Pak Nardi. Sosok yang baik hati, dermawan, dan selalu pasang senyum yang ramah.
Dari situ kita langsung menuju Basecamp Selo Gunung Merbabu.
Jalan menuju Kaki Gunung Merbabu
Sekitar pukul 01.00 WIB, kita tiba di Basecamp Selo. Disana kita langsung mengisi pendaftaran untuk perizinan pendakian gunung merbabu. Kita disuruh menulis nama, asal, dan nomor handphone. Setelah itu, kita langsung cusss menuju Sabana 1 Gunung Merbabu.
(Eksis dulu sebelum nanjak)
Di perjalanan menuju pos 2 kita di hadapkan dengan “tanjakan setan” entah mengapa tanjakan itu disebut tanjakan setan, mungkin karena terlalu curam medannya, sehingga membutuhkan tenaga yang ekstra untuk melaluinya. Akhirnya sekitar pukul 15.00 WIB kita sampai di pos 2. Kita disini menunaikan ibadah sholat dzuhur & ashr (jamak) dan hanya minum saja, mengingat waktu yang takut keburu gelap dan kabut tebal yang dinginnya menusuk hingga ke tulang.
Sekitar pukul 19.00 WIB, akhirnya kita sampai di Sabana 1. Disana kita langsung mencari lapak untuk mendirikan tenda. Setelah mendirikan tenda dan menunaikan sholat, kita melihat keatas. Subhanallah, sungguh indah dan cantiknya langit malam itu, langit yang berhiaskan kemerlipnya bintang-bintang, tak jarang dari kita berimajinasi saat melihat gugusan bintang membentuk rasi bintang. Kira-kira pukul 21.30 WIB kita memasak mie dan membuat teh hangat sebelum kita masuk ke sleeping bag untuk melanjutkan perjalanan menuju mimpi.
Saat itu pertama kalinya saya minum teh di gunung dan saat itulah untuk pertama kalinya saya merasakan betapa nikmatnya teh yang saya seduh. Teh itu menjadi teh pertama teh yang paling nikmat yang pernah saya nikmati, mungkin gara-gara di nikmati di gunung jadi tehnya berasa istimewa.
Awal pendakian kita disuguhkan oleh pohon-pohon yang masih padat dan tinggi, sehingga sinar mataharipun sedikit masuk ke dalam hutan. Dalam perjalanan menuju pos satu rasanya cukup melelahkan hingga membuat kita begitu capek.
Dan sepanjang perjalanan menuju pos satu kita banyak melakukan ritual break, tapi disini kita ibarat keluarga yang bilamana salah satu merasakan lelah kita harus saling memahami, apalagi kondisi fisik satu dan yang lain tidaklah sama.
Dan sepanjang perjalanan menuju pos satu kita banyak melakukan ritual break, tapi disini kita ibarat keluarga yang bilamana salah satu merasakan lelah kita harus saling memahami, apalagi kondisi fisik satu dan yang lain tidaklah sama.
Menurut saya suatu kebersamaan inilah yang menjadi kunci apakah perdakian ini akan berhasil atau tidak. Terutama, suport yang diberikan satu sama lain.
Setelah kurang lebih satu jam akhirnya kita tiba di pos 1 “Dok Malang”. Kita tidak break lama, hanya minum dan mengatur nafas. Dan kita bertemu pendaki yang turun, disela-sela itu kita sempatkan untuk mengobrol dengan mereka dan lanjut menuju Pos 2.
Dalam perjalanan menuju pos 2 kita masih saja disuguhkan oleh pohon yang tinggi, dan disisi kanan dan kiri sering banyak tempat yang bolong. Entah tempat untuk hewan buas atau apa, namun bentuknya seperti jalan yang dibuat untuk masuk kedalam hutan yang lebih lebat.
Di perjalanan menuju pos 2 kita di hadapkan dengan “tanjakan setan” entah mengapa tanjakan itu disebut tanjakan setan, mungkin karena terlalu curam medannya, sehingga membutuhkan tenaga yang ekstra untuk melaluinya. Akhirnya sekitar pukul 15.00 WIB kita sampai di pos 2. Kita disini menunaikan ibadah sholat dzuhur & ashr (jamak) dan hanya minum saja, mengingat waktu yang takut keburu gelap dan kabut tebal yang dinginnya menusuk hingga ke tulang.
(Pos II)
Setelah break, kita langsung nanjak lagi menuju Pos 3. Namun dari Pos 2 - Pos 3 jaraknya dekat, sehingga kita bisa menempuh dengan waktu yang tidak terlalu lama.
Kita tiba di Pos 3 sekitar pukul 16.30 WIB. Di Pos 3 hanya menghabiskan waktu sebentar untuk mengambil view. Karna dari Pos 3 sudah tidak ada hutan, dan awan pun sudah berada disamping kita.
Kita tiba di Pos 3 sekitar pukul 16.30 WIB. Di Pos 3 hanya menghabiskan waktu sebentar untuk mengambil view. Karna dari Pos 3 sudah tidak ada hutan, dan awan pun sudah berada disamping kita.
Setelah cukup puas mengambil foto, kita langsung bergegas kembali agar tiba di Sabana 1 sebelum malam.
Ya, kita akan melewati tanjakan dari Pos 3 menuju Sabana 1. Tanjakan yang benar-benar menguras tenaga. Tanjakan yang licin karna berbahan pasir. Apabila hujan turun, kita akan disediakan tali untuk menuju keatas. Alhamdulillah saat itu cuaca sangat mendukung dan kita bisa sampai keatas.
Kita disini sering melakukan ritual break, karna tanjakan yang begitu curam. Kita lebih banyak berhenti dibanding jalan. Dan tidak terasa, sinar matahari mulai menjauh dari peradaban kita, ya senja, senja akan menghantarkan kita bertemu dengan malam. Sekitar pukul 18.30 WIB kita hampir menyelesaikan tanjakan ini.
Dalam perjalanan di malam hari banyak hal yang luput dari penglihatan kita, tak semua dari kita membawa senter ataupun headlamp sehingga perjalanan kita tidak bisa selancar yang diharapkan. Tapi tak apa kami menjadikan ini sebagai pelajaran untuk pendakian-pendakian yang akan datang.
Sekitar pukul 19.00 WIB, akhirnya kita sampai di Sabana 1. Disana kita langsung mencari lapak untuk mendirikan tenda. Setelah mendirikan tenda dan menunaikan sholat, kita melihat keatas. Subhanallah, sungguh indah dan cantiknya langit malam itu, langit yang berhiaskan kemerlipnya bintang-bintang, tak jarang dari kita berimajinasi saat melihat gugusan bintang membentuk rasi bintang. Kira-kira pukul 21.30 WIB kita memasak mie dan membuat teh hangat sebelum kita masuk ke sleeping bag untuk melanjutkan perjalanan menuju mimpi.
Saat itu pertama kalinya saya minum teh di gunung dan saat itulah untuk pertama kalinya saya merasakan betapa nikmatnya teh yang saya seduh. Teh itu menjadi teh pertama teh yang paling nikmat yang pernah saya nikmati, mungkin gara-gara di nikmati di gunung jadi tehnya berasa istimewa.
(sumber foto: lihat disini)
Setelah itu kita segera masuk kedalam sleeping bag dan bergegeas untuk tidur agar keesokan harinya lebih fresh dan bertenaga untuk melakukan pendakian ke puncak impian. Karena hawa dingin tetap menyelimuti, walaupun sudah memakai baju hingga berlapis-lapis dan sleeping bag.
10 Juni '15
Sekitar pukul 03.00 WIB pagi kita mendengar suara-suara dari tenda sebelah, mereka mengajak kita untuk summit dan melihat sunrise dari puncak. Rasanya ingin ikut, tapi kita sepakat melakukan summit attack di pagi hari setelah sarapan. Lagipula kita tidak memiliki bekal penerangan yang cukup, dan kita bergegas tidur kembali. Tak lama kemudian sekitar pukul 06.00 WIB pagi bangun karna suara alarm telah berbunyi dan disini kita mendengar suara dari luar, suara kegirangan dan berteriak karena sunrise akan muncul, sontak kita keluar dan heboh sendiri membangunkan teman-teman untuk melihat sunrise. Keluar dari tenda, kita di suguhkan oleh pemandangan gunung merapi, dan gumpalan awan.
Dengan kondisi mata yang masih sepet-sepet
View Gunung Merapi dari tenda kita
Setelah menikmati sunrise dan berfoto-foto disekitar Sabana 1, kita lanjut untuk mempersiapkan sarapan. Menu sarapan kita adalah makanan yang tidak asing dimata pendaki. Ya, mie instant, roti, dan segelas teh hangat.
Setelah kita selesai sarapan dan membereskan carrier, kita bersiap-siap untuk melakukan summit attack dan kita hanya membekal air 600ml sebanyak 4 botol.
Sekitar pukul 08.00 WIB, akhirnya kita semua bersiap untuk menuju sabana 2 dan puncak.
Kondisi jalur dari Sabana 1 menuju Sabana 2 tidak terlalu panjang. Karna kita hanya melewati satu tanjakan.
Tak lupa kita terus mengabadikan moment sepanjang perjalanan
View sebelum tanjakan
View setelah tanjakan
View setelah Sabana 1
Sabana 2
Sabana 2 menuju Puncak
Perjalanan menuju puncak bukanlah hal yang mudah, disini kita harus merayap dan mengatur nafas dengan baik. Terkadang saat melihat puncak masih jauh rasanya ingin sekali menyerah dan sudah, tapi kita tetep saling men-support satu sama lain, karna sesuatu yang berarti itu mahal harganya.
Santai diatas pohon sembari memandangi awan
"EDELWEISS" hanya boleh dilihat, tidak untuk dipetik
Belakang saya itu adalah tanjakan menuju Puncak, setelah melewati tanjakan itu. Masih ada lagi tanjakan yang serupa, sehingga kita benar-benar butuh tenaga yang lebih untuk melewati tanjakan itu.
Menuju Puncak
Kira-kira 15 menit sebelum puncak kita berhenti di bawah pohon untuk break dan menunggu yang lain. Hingga saya hampir tertidur karna terpaan angin yang begitu kencang. Akhirnya setelah semua sudah berkumpul jadi satu kita melanjutkan perjalanan menuju puncak, disini kita bersama-sama agar tiba di Puncak pun juga berbarengan.
Dan sekitar pukul 11.20 WIB kita tiba di Puncak Kentheng Songo.
Subhanallah Maha Besar Allah, betapa indahnya alam ini. Tak hentinya mengucap syukur atas karunia yang telah di berikan Allah. Dipuncak itulah kita berdiri, atas kecintaan kepada Allah SWT, kecintaan kepada Tanah Air Indonesia, dan kecintaan kepada keluarga serta teman-teman yang selalu mendukung. Akhirnya kita bisa berdiri di ketinggian 3.142mdpl.
(Imam)
(Dhika)
(Ilham)
(Iyan)
Sungguh lelah yang terbayarkan, sejauh mata memandang terlihat hamparan sabana-sabana yang indah, dan gunung-gunung nan gagah berdiri tegak di kejauhan, hingga saya tak peduli dengan terik matahari yang menyengat. Merbabu, kau sungguh memposona, dan membuatku semakin mencintai Tanah Air ini. Disitulah saya berkeinginan untuk menikmati keindahan alam Indonesia dari puncak-puncak yang lain.
Catper turun dari Merbabunya kita lanjut nanti yaa..
Manatap gan keren (y) cakep bener, dapat cuaca yang sangat mendukung seperti itu jarang sekali.
BalasHapuskira2 total keseluruhan biaya perjalanan habis berapa gan?
keseruan2 dalam perjalanan juga sharing dong gan biar kita bisa saling berbagi prngalaman dan berbagi keseruan2 dalam perjalanan ;)
next time mau kemana lagi gan ?
Bis dari stasiun semarang poncol-terminal terboyo IDR 7K x2
Hapusterminal terboyo-terminal boyolali IDR 13K x2
terminal boyolali-basecamp IDR 50K x2
masuk basecamp 15K
boleh minta CP nya mas?
BalasHapusmw tanya2 banyak hehe..
rencana desember mw ke merbabu..
ini masbro 081393121405
Hapusmas erwa mau ke merbabu desember tanggal berapa?
Hapusboleh minta nomor pak nardi mas?
HapusIni nomor Pak Nardi 081393121405 mas Jordan
Hapus081287454864 itu CP saya mas Erwa
Desember tgl brp mas mau ke merbabu saya dr jakarta tgl 23 desember berdua aja dari jakarta rencana naek dr Selo.WA : 081282100997
BalasHapusterima kasih mas infonya sangat membantu..
BalasHapussama-sama mas, silahkan share ke teman2 bila membantu..
Hapusbesok ada yang 17 san di gunung merbabu tidakyah?
BalasHapusSaya tgl 18,19,20 dr jakarta lewat selo.
BalasHapusGua juga mau 17 san di merbabu juga ko bang
BalasHapusMakasih infonyaaaa .. Bermanfaat bgd aku mau ke sana oktober ..
BalasHapussama2 mba, silahkan di share ke temen2 bila membantu..
HapusMas ini pake kamera apa ya?hasil gambarnya bagus
BalasHapusMas ini pake kamera apa ya?hasil gambarnya bagus
BalasHapusdi kereta kita make digital camera mba, untuk di gunung kita pake nikon d3100
HapusNyari barengan ni kita cuma berdua dari jakarta tanggal 25 desember ke merbabu via selo
BalasHapusYang mau gabung ke merbabu via selo tanggal 19 januari 2017 .yang mau join monggo.
BalasHapusLine : kevinadiansyah
Yang mau gabung ke merbabu via selo tanggal 19 januari 2017 .yang mau join monggo.
BalasHapusLine : kevinadiansyah
Bisa bagi cp pak Nardi ?
BalasHapusIni nomor Pak Nardi 081393121405
HapusAda yg mau breng ga dari jakarta tgl 25 maret, naik kereta via selo, nih wasap ane 089602752170
BalasHapusyang mau barengan dari semarang poncol tanggal 28, biar nyewa mobilnya lebih murah. Gw ada 4 orang. Bisa janjian WA/Line: 089637016325
BalasHapusada yang rencana ke merbabu via selo abis lebaran gak? kalo ada ane dari bekasi 2 orng , bisa join buat trnsportnyaa bang biar murah
BalasHapusAda nih bang tgl 2 Juli dr Jakarta ber4 via selo
HapusKalau mau bareng pc aja mas wa 089527598545
Ada nih bang tgl 2 Juli dr Jakarta ber4 via selo
HapusKalau mau bareng pc aja mas wa 089527598545
Mau tanggal berapa gan abis lebarannya?
HapusTgl 5 atau 6 Juli mau bareng ngga ka
HapusBang insyaallah tanggal 29 Juni 2017 ane mendaki Merbabu 5 dari Jakarta..
BalasHapusMohon info bang untuk persediaan air berapa banyak pas naik via selo karena saya juga niat baik via selo
Persediaan air cukup bnyk ko di jalur Selo. Di basecamp juga tersedia Om :)
HapusGan ane dari Jakarta nih ada yg mau bareng ngga tgl 5 atau 6 Juli ? Ane ber 4. Star Senen turun di Semarang Poncol.
BalasHapusWa : 087787139365
Mas heru tanggal 7 sajaaaa, saya sama tmn tanggal 7 ke Semarang poncol
BalasHapusMas klo dari jakarta butuh waktu berapa lama untuk PP ke merbabu saya oktober mau kesana
BalasHapus28 desember 2017 saya otw dari bogor. Bagi yg mau ikut barengan tambah2 temen bisa WA 085719927522.
BalasHapus,bnyak temen lebih seru.
28 desember 2017 saya otw dari bogor. Bagi yg mau ikut barengan tambah2 temen bisa WA 085719927522.
BalasHapus,bnyak temen lebih seru.
Mas minta nomer wa nya bisa? Saya mau tanya2 nih
BalasHapusSiap mas 082114496961
Hapus